adss

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java.

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java. All about Kota Klaten Bersinar - The Shine of Java

Senin, 10 Maret 2014

Asal usul Kota Klaten

Ada dua versi yang menyebut tentang asal usul nama Kota Klaten. Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelati atau buah bibir. Kata kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya.

Versi kedua menyebutkan Klaten berasal dari kata Melati. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagaimana dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.

Melati adalah nama seorang kyai yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.

Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan.

Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.

Sampai sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri. Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan daerah otonom tahun 1950.

Daerah Kabupaten Klaten semula adalah bekas daerah swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terdiri dari beberapa daerah yang merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri atas beberapa distrik. Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir.
Susunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), Kajineman (15 orang).

Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan susunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura, semua provinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono.

Pada tahun 1847 bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasa wilayahnya.
Berdasarkan Nawala Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23 Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan :
“……………………………….” KratonDalam Surakarta Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem.
“………………………………” Kabupaten cacah enem iku Nagara Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen.

“………………………………” Para Tumenggung kewajiban rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha kebawah marang Raden Adipati.

Kamis, 27 Februari 2014

Foto Kota Klaten Tempo Dulu

WongKlaten.com - Klaten sebagai kota yang terletak diantara Yogyakarta dan Surakarta/Solo tentunya mempunyai sejarah tersendiri. Kota ini menjadi penghubung dua kota besar di Jawa.
Jalan - jalan ke Kota Klaten jadi pengen tahu sejarah Kota Klaten ini. Berikut foto - foto jadul atau tempo dulu yang merupakan bagian dari sejarah bangsa kita. Yuk kita lihat hasil pencarian dari google.


Foto. Benteng Engelenburg dengan rumah sakit lama di Klaten (Tahun: Tidak diketahui)

Saat zaman Hindia-Belanda, Kota Klaten juga merupakan kota penting bagi pertahanan tentara Belanda. Benteng pertahanan dibangun di tengah kota, yang bernama Fort Engelenburg. Namun sekitar tahun 1920-an, benteng tersebut dihancurkan. Letak bekas benteng tersebut di Masjid Raya Klaten serta sebagian alun-alun Kota Klaten dan Plasa Klaten. Entah benar atau tidak di Klaten ada Benteng dan Rumah Sakit (Sumber: wikipedia.org).

Setasiun KA Klaten milik Nederlansh-Indische Spoorwegen (NIS) (Tahun : 1903-1910)




Selasa, 25 Februari 2014

Dimanakah Kota Klaten ?

WongKlaten.com - Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan.
Luas wilayah kabupaten Klaten mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali.
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak di antara gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di bagian selatan.
Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah Kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan air laut. 77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan air laut dan 12,76% terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan air laut.
Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8mm)
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah dan tanah bergelombang. Bagian barat laut merupakan pegunungan, bagian dari sistemGunung Merapi. Ibukota kabupaten ini berada di jalur utama Solo-Yogyakarta.(Rudie)